Jumat, 04 Januari 2013

Antara Analisis, Isyarat, dan Khutbah Jumat

Bismillaahirrohmaanirrohiim… (Sesuatu yang baik - niat ane baik nih -, diawali dengan basmallah, insya Allah berkah, Aamiin yaa Allah).
Isra mikraj (menurut KBBI kalimat bakunya sih gitu), isra yaitu perjalanan Nabi Muhammad saw pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Baitul Muqaddas dengan kendaraan burak, sedangkan mikraj yaitu peristiwa perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, langsung ke Sidratul Muntaha pada malam hari untuk menerima perintah salat lima waktu (ini juga dari KBBI loh?). :p
Jadi begini ceritanya, isra mikraj itu kejadiannya sebelum hijrah, tahun itu disebut ‘aamul huzni (‘aam: tahun, al-huzn: kesedihan). Tahu ga kenapa disebut tahun kesedihan? Karena pada tahun itu, paman beliau, Abu Thalib; dan Khadijah, istri beliau wafat (mudah-mudahan Allah meridhoi keduanya). Nah mungkin untuk menghibur Nabi saw agar tidak larut dalam kesedihan, maka Allah membungkus sebuah kado yang isinya isra mikraj. :)
Pada waktu itu Nabi saw di Mekah (spesifik tempatnya banyak versi, pokoknya di Mekah lah :D ), beliau didatangi malaikat Jibril then bla bla bla, singkat kata singkat cerita, menurut riwayat, dada beliau dibelah, untuk dibersihkan hatinya. Sakit? Atas izin Allah ga sakit, wong yang ngebelah bukan sembarang makhluk kok, malaikat gan, suruhan Allah lagi. Hati beliau dicuci dengan air zamzam, agar bersih dari penyakit hati, itu tuh dengki, cs. Serius dikit, nah di sini diisyaratkan bahwa sebelum kita menghadap Allah, kita hendaknya menyucikan hati dan jasmani dulu, akuuuur??
Setelah ‘operasi hati’ lalu mereka cabut. Ke mana? Ke Masjidil Aqsa, nah inilah yang disebut isra. Sesampainya di sana, beliau salat dua rakaat (tidak dijelaskan apakah salat muthlaq atau tahiyyatul masjid). Serius lagi nih, agaknya di sini kita diisyaratkan apabila kita sedih, galau, gelisah (lihat: ‘aamul huzni), kita disuruh pergi ke masjid. Apakah berzikir, berdoa, i’tikaf, dan sebagainya yang mendekatkan diri pada Allah. Di sini juga diisyaratkan apabila kita masuk masjid, hendaknya salat, minimal dua rakaat.
Kembali ke jalan cerita, setelah beliau salat dan keluar, beliau didatangi Jibril lagi, tapi kali ini Jibril membawa dua buah bejana, apakah isi dari dua bejana tersebut? To be continued… :P .
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
Ga, ga, cuma bercanda :D. Sebuah bejana isinya arak and sebuah lagi isinya susu (menurut salah satu riwayat), lalu disuguhkan kepada beliau, – isyaratnya di sini, kalau kita ngadain acara hendaknya ada suguhannya :D –. Nah, beliau memilih susu, Jibril berujar, “Engkau telah memilih fitrah”. Syukur nabi kita ini memilih susu, seandainya beliau memilih arak, bisa teler semua umat beliau -_-". Alhamdulillah yaah. #Syahrini Mode On.
Kemudian dari Masjidil Aqsa tadi, beliau dinaikkan ke langit, singkat cerita di sana beliau bertemu dengan Nabi Adam as, Nabi Isa as, Nabi Yahya as, Nabi Yusuf as, Nabi Idris as, Nabi Harun as, Nabi Musa as, Nabi Ibrahim as, yang semuanya itu menyambut dan mendoakan beliau. Nah, di sini diisyaratkan kembali bahwa apabila kita bertemu dengan sesama muslim, hendaknya memberi salam (saling mendoakan). Siaaaaap??
Banyak hikmah dan ibrah yang dapat dipetik dari peristiwa isra dan mikraj-nya nabi kita, Muhammad saw. Itu di antaranya aja loh? Mudah-mudahan tulisan singkat, sederhana, dan jauh dari sempurna ini, sedikit banyak bermanfaat bagi kita semua. Ampun maaf jika banyak kesalahan yaa? :)
Wallahu a’lam bisshowab.

Edisi khusus Isra Mikraj, sekaligus kado maya buat adikku, NS, yang 27 Rajab juga ultah :p

Sumber: http://badaruddinarsyad.wordpress.com/ (revisi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar