Senin, 17 Februari 2014

Aku Ingin Ini dan Itu! Tapi...

Dalam perjalanannya, manusia kerap kali dirundung masalah.Seringkali, karenanya, manusia tersesat tanpa arah. Banyak faktornya, namun ketetapan adalah ketetapan. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang meminta kepada Tuhan untuk hidup susah, right? Namun sayangnya, ketika kesusahan dan musibah melanda, ternyata manusia memborong sejuta keluhan, “Mengapa begini? Mengapa jadi begitu?” Atau juga sejuta permintaan,” Perkenankanlah ini ya Allah! kabulkan itu ya Allah!”. Jadi, apakah kalau begitu, kita harus begitusaja pasrah?   
Eits!! Tidak semudah itu. Banyak ayat suci, dan saya yakin semua keyakinan pun mengajarkan, bahwa keputusasaan adalah sesuatu yang buruk,dan harus dihindari. Ingat firman Allah dalam surah Yusuf ayat 12: “….dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”. Inti dari semua masalah adalah agar manusia semakin memahami fitrahnya. Memahami apa yang harus dicari selama hidup. Lantas bagaimana dengan mereka yang tertimpa kesusahan? Hidup dalam kemiskinan? Hidup dalam kepungan kesedihan?
     
Sebagai pegangan hidup seorang muslim, Al-Qur’an telah menjelaskan banyak hal. Tidak hanya ritual ibadah semata. Ekonomi, perdagangan,keluarga, pribadi ideal seorang muslim hingga pengelolaan negara pun ada di dalamnya,pokoknya lengkap dech. Terdapat pula ayat-ayat Al-Qur’an, yang menjawab keluhan-keluhan utama, ketika manusia mendapat ujian ataupun musibah.
AllahSWT berfirman:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidakmengetahui.” (Al-Baqarah: 216)Firman Allah SWT di atas mengajarkan kepada kita sesungguhnya bisa jadi sesuatu yang kita sukai belum tentu baik bagi kita,sebaliknya bisa jadi sesuatu yang kita benci itu baik bagi kita, saya punya cerita yang saya ambil dari salah satu situs jejaring sosial, cekidot!
Ada seorang tukang tahu. Setiap hari ia menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, ia harus naik angkot langganannya. Untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah. Ba'da Subuh ia selalu berdoa kepada Allah SWT agar dagangannya laris. Begitulah setiap hari, berangkat ba'da salat Subuh dan pulang sore hari. Dagangannya selalu laris manis.. Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya,entah kenapa tiba-tiba ia terpeleset. Semua dagangannya jatuh ke sawah, hancur berantakan! Jangankan untung, modal pun buntung! Mengeluh ia kepada Allah,bahkan ‘menyalahkan’ Allah, mengapa ia diberi cobaan seperti ini? Padahal ia telah berdoa ba'da Subuh. Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang. Tapi . .. Dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yang setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpangnya tewas! Hanya ia satu-satunya penumpang yang selamat, ‘gara-gara’ tahunya jatuh ke sawah, sehingga ia tidak jadi berdagang.

      Doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, tapi terkadang diganti oleh Allah dengan sesuatuyang jauh lebih baik daripada yang diminta. Allah MahaTahu kebutuhan kita,dibandingkan diri kita sendiri. Karena itu, janganlah jemu berdoa, juga jangan menggerutu, apalagi mengutuk! Allah itu mengetahui, sedangkan kita yang hamba ini tidak!

     Lagi, ketika kita menginginkan suatu barang, lalu kita tak sanggup membelinya, ya udah sabar aja! Jangan membebani pikiran, siapa tahu Allah punya rencana lebih baik buat kita, sekali lagi sabar aja! Punya HP canggih namun ingin yang lebih canggih lagi tapi tidak punya kemampuan untuk membeli, ya qona’ah aja! Syukuri apa yang ada! Ada tipsnya loh supaya bisa mensyukuri apa yang ada, ini tips dari Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

انظروا إلى من هو أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هوفوقكم ، فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah hartadan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalammasalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmatAllah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

      Nah, berdasarkan hadis di atas, dalam masalah dunia lihatlah orang yang berada di bawah kita, kita punya HP berkamera, lihat di bawah kita, ada orang yang hanya punya HP tapi tidak ada kameranya; punya HP tapi tidak ada kameranya, lihat lagi ke bawah, ada yang sama sekali tidak punya HP; dan seterusnya, dengan begini insya Allah akan menimbulkan rasa syukur kita, coba kalau kita lihat ke atas melulu, HP kita berkamera, eh, HP orang lebih canggih lagi, bakalan nyesek deh nantinya, hehehe. Intinya bersyukurlah! Allah SWT berfirman:
“… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah(nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Kusangat pedih.” (Ibrahim: 7)
      Nah,dengan bersyukur, Allah akan tambah nikmat kepada kita, mungkin saja Allah beri HP yang lebih dan lebih canggih lagi, bisa juga dalam bentuk yang lain, misalnya kesehatan dan lain sebagainya. Jika kita ingkar, tidak bersyukur? Bukan nikmat yang didapat tapi malah laknat. Na’udzubillahi min dzalik.

     Pun, seandainya kita mau lihat ke atas, lihatlah masalah akhirat, ingat masalah akhirat! Misalnya kita salat, cuma yang wajibnya doang dikerjakan, lihat di atas kita, ada yang salat sunnahpun tidak pernah ketinggalan, nah, kalau masalah ini (akhirat) boleh memandang ke atas agar menimbulkan motivasi dan semangat dalam beribadat. Ketika kita menginginkan suatu barang dan ada kemampuan untuk membeli, beli saja, namun pergunakan dengan baik dan bijak. Wallahua’lam

Pertanyaan dari teman yang dijadikan tugas middle test Pendidikan Akhlak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar